Prefektur
Tottori adalah prefektur Jepang yang terletak di bagian timur laut wilayah
Chugoku, tepatnya sebelah timur daerah San-in di pulau Honshu.
Prefektur Tottori mempunyai jumlah penduduk yang paling sedikit di antara semua
prefektur di Jepang. Gubernur Prefektur
Tottori saat ini adalah Yoshihiro Katayama.
Pembentukan
prefektur Tottori
* 1871 - Prefektur Tottori dibentuk dari penggabungan 8
distrik bekas provinsi Inaba, 6 distrik bekas provinsi Hōki dan 3 distrik
provinsi Harima sesuai dengan kebijakan penghapusan sistem han. Masih di tahun
yang sama, 3 distrik bekas provinsi Harima dilepas untuk bergabung menjadi
Prefektur Himeji
dan bekas wilayah provinsi Oki bergabung
dengan Prefektur Shimane.
* 21 Agustus 1876 - Prefektur Tottori digabung
dengan prefektur Shimane.
* 12 September 1881 - Prefektur Tottori melepaskan diri dari
prefektur Shimane dan membentuk pemerintahan mandiri yang terdiri dari 8
distrik bekas provinsi Inaba dan 6 distrik bekas provinsi Hōki.
Produk
pertanian kebanggaan Prefektur Tottori adalah buah pir Nijisseiki yang terkenal
di seluruh Jepang karena rasanya yang sangat enak. Produk pertanian lain yang
terkenal yaitu buah pir jenis Kōsui, nagaimo, lokyo, daun bawang dan semangka.
Prefektur Tottori
memiliki banyak objek wisata seperti:
* Guguk pasir Tottori
*
Situs Istana Tottori di Gunung Kyūshōzan
*
Rumah peristirahatan Jinpūkaku
*
Pantai Uradome
*
Pantai Hakuto
*
Danau Koyamaike
*
Lembah Mitaki
* Kuil Manidera
* Taman
Fudarakusan Jigenji Kannon-in
* Museum Prefektur Tottori
* Museum
Sejarah kota
Tottori (GedungYamabiko)
* Museum Seni Watanabe
* Museum Mainan Warabekan
Guguk
pasir Tottori merupakan objek wisata paling terkenal di Prefektur Tottori yang
terletak di tepi pantai Laut Jepang. Guguk pasir Tottori merupakan guguk pasir
terbesar dan satu-satunya yang ada Jepang. Guguk pasir Tottori merupakan bagian
dari Taman Nasional Sanin Kaigan. Guguk pasir Tottori terbentuk dari endapan
sedimen batu granit asal Pegunungan Chugoku yang terbawa aliran Sungai Sendai ke Laut Jepang.
Guguk pasir Tottori diperkirakan sudah ada sejak 100.000 tahun yang lalu, usaha
mengurangi penyusutan guguk pasir terus dilakukan pemerintah daerah karena
guguk pasir merupakan objek pariwisata andalan Prefektur Tottori. Setiap
tahunnya diperkirakan sekitar 2 juta wisatawan datang berkunjung ke guguk pasir
Tottori.
|
Guguk Pasir Tottori |
Pohon
sebagai penahan angin banyak ditanam penduduk di sekitar guguk pasir yang
selalu merasa terganggu dengan pasir yang beterbangan. Arus angin akibatnya
menjadi terganggu dan guguk pasir mengalami penyusutan. Pemerintah berusaha
mengurangi penyusutan guguk pasir dengan menebang sebagian pohon penahan angin
yang ditanam penduduk.
Di
dekat guguk pasir Tottori terdapat rumah makan dan toko cenderamata. Di pintu
masuk tersedia beberapa ekor unta dan kuda untuk disewa wisatawan. Guguk pasir
Tottori juga merupakan salah satu tujuan utama murid sekolah di Jepang yang
melakukan studi wisata. Olahraga yang dilakukan di guguk pasir Tottori adalah
paragliding, hang gliding dan sandboard. Di malam musim panas bisa disaksikan
orang yang memancing cumi-cumi dengan memakai lampu penerangan. Di
ladang-ladang sekitar guguk pasir Tottori banyak ditanam lokyo dan nagaimo. Hewan
dan tumbuhan khas padang
pasir yang terdapat di guguk pasir Tottori sering menjadi objek penelitian.
Fakultas Pertanian Universitas Tottori melakukan riset penghijauan padang pasir
di guguk pasir Tottori yang hasilnya digunakan untuk penghijauan padang pasir di Tiongkok.
Festival
– festival yang ada di Prefektur Tottori adalah
* Tottori Sakyu Illusion
Festival lampu-lampu hias (iluminasi) di Guguk pasir Tottori
yang diselenggarakan pada minggu-minggu terakhir bulan Desember hingga awal
bulan Januari.
* Shimin Nōryō Hanabi Taikai (setiap tahun
pertengahan Agustus)
Pesta kembang api tahunan di kesejukan sore musim panas untuk
merayakan malam sebelum festival Shan Shan Matsuri. Acara ini diadakan sejak
tahun 1953 untuk memperingati bergabungnya 14 desa menjadi kota
Tottori dan selesainya proyek perbaikan sungai Sendai, sekaligus bertepatan dengan
kembalinya arwah leluhur dalam perayaan Obon.
* Shan Shan Matsuri (Tottori Shan Shan
Matsuri)
Perayaan tahunan kota
Tottori sejak tahun 1965. Pusat kota
dimeriahkan dengan kelompok penari pria dan wanita yang saling berlomba untuk
berpakaian bagus dan menari sambil membawa payung berhias. Nama "Shan Shan
Matsuri" berasal dari bunyi gemerincing dari kerincingan dan logam kecil
persegi empat pada payung hias yang menurut telinga orang Jepang berbunyi
"shan-shan." Lagu tradisional Tottori yang mengiringi Shan-Shan
Matsuri disebut Kinansebushi. Tari meminta hujan daerah Inaba yang disebut
Inaba Kasa Odori merupakan asal-usul tari payung Shan Shan Matsuri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar